Aktivis Danau Toba Pertanyakan Truk Pakan Over Tonase Lintasi Jalan Josep Sinaga

0
371
Aktivis Pecinta Lingkungan Danau Toba saat mendatangi kantor Camat Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, mempertanyakan masuknya transportasi truk pakan ikan milik perusahaan Keramba Jaring Apung (KJA) yang dinilai over tonase, kerap melintas di Kota Parapat, pada Rabu (13/2/2019). (Foto/Stg)
Dijual Rumah

Buktipers.com – Simalungun (Sumut)

Aktivis Danau Toba pertanyakan masuknya lagi truk-truk pakan yang melintasi jalan Josep Sinaga kepada  pihak Uspika Girsang Sipangan Bolon. Juga mempertanyakan jalan Josep Sinaga sebagai jalan kelas berapa dan bisa kah dilintasi truk bermuatan 20 ton ke atas ?

Hal itu dipertanyakan Ingot Manik, mewakili Aktivis Pecinta Lingkungan Danau Toba saat mendatangi kantor Camat Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, menyusul transportasi truk pakan ikan milik perusahaan Keramba Jaring Apung (KJA) yang dinilai over tonase, kerap melintas di Kota Parapat, pada Rabu (13/2/2019).

Pantauan wartawan, pertemuan di Aula Kecamatan Girsang Sipangan Bolon itu, tampak dihadiri Sekretaris Camat, Donni Sinaga SH, Lurah Tigaraja, Viktor Sijabat, perwakilan Danramil 11/Parapat, Serka RT Sinaga dan sejumlah perwakilan Aktivis Pecinta Lingkungan Danau Toba dan perwakilan sopir angkot, di kota Parapat.

Masih kata Ingot Manik, bahwa tujuan kehadiran mereka untuk mempertanyakan komitmen pihak Unsur Pimpinan Kecamatan (Uspika) Girsang Sipangan Bolon, Camat, Polsek dan Danramil Parapat, terkait permintaan masyarakat untuk memberhentikan truk container pengangkut pakan ikan yang over tonase dan berbadan besar yang dinilai menganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Ingot menerangkan, akibat truk container bermuatan puluhan ton, badan jalan di Kota Parapat mengalami kerusakan parah, dan pengguna jalan terganggu  akibat body truk yang besar melintas di sekitar pemukiman yang jalannya sempit dan pipa air masyarakat remuk, akibat tertekan truk yang dinilai over tonase.

Senada juga dengan perwakilan sopir angkot, J Situmorang yang merasa tergaggu dengan masuknya lagi truk berbodi besar dan berukuran panjang, karena jalan di Parapat sangat sempit.

Sementara Sekcam, Donni, menyampaikan, dia tidak dapat memberikan keputusan, namun akan menampung keluhan Aktivis Pecinta Lingkungan Danau Toba dan akan menyampaikannya ke pimpinan dan menyurati dinas terkait, agar dapat duduk bersama.

“Kami akan mengundang Uspika Girsang Sipangan Bolon, Dishub Pemkab Simalungun, dan Polres Simalungun untuk duduk bersama membicarakan keluhan-keluhan yang dirasakan masyarakat Parapat. Kita berupaya minggu depan akan duduk bersama di kantor camat ini,” ungkapnya.

Kembali Ingot Manik, meminta Uspika Girsang Sipangan Bolon, berkomitmen untuk mencari solusi terbaik agar lingkungan Kota Parapat lebih aman dan nyaman.

“Kami berharap agar uspika memberikan solusi terbaik, kami akan menggelar aksi damai di Kota Parapat, bila keluhan masyarakat tidak teratasi,”katanya.

(Stg)