Asal-usul Mitos Babi Ngepet: Kepercayaan Jadi Kaya Tanpa Bekerja

0
41
Babi ngepet di Depok (Foto: dok. Istimewa)
Dijual Rumah

Jakarta, buktipers.com – Warga Bedahan, Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), dihebohkan oleh isu babi ngepet. Kehebohan ini muncul setelah seekor babi yang disangka babi ngepet ditangkap dan dibunuh. Lalu bagaimana asal-usul mitos babi ngepet ini bermula?

Mitos babi ngepet memang sudah hidup dan berkembang menjadi cerita rakyat di Indonesia. Meskipun ada di mana-mana, cerita babi ngepet ini lekat dalam masyarakat Betawi. Seperti yang dimuat dalam buku Cerita Rakyat Betawi (2004) terbitan Dinas Kebudayaan dan Pemuseuman DKI Jakarta, babi ngepet digambarkan sebagai siluman babi yang berasal dari gunung.

Ilmu babi ngepet ini bisa didapat dari seorang kuncen gunung. Syaratnya, harus tersedia tumbal satu orang dari keluarga mereka yang ingin menjadi babi ngepet. Nantinya, orang bisa berubah menjadi babi ngepet setelah memakai rompi dan bersujud. Babi ngepet bisa mengambil uang orang dengan hanya menggesek-gesekan tubuhnya pada dinding rumah.

Lalu, bagaimana asal-usul kepercayaan babi ngepet ini muncul?

Sejarawan Kuntowijoyo dalam bukunya, Muslim Tanpa Masjid, menjelaskan bahwa kepercayaan terkait pesugihan seperti babi ngepet dan tuyul ini muncul dari budaya masyarakat agraris.

Sebab, dalam masyarakat agraris, petani tak bisa menjadi kaya tanpa memperluas lahan pertanian dan membuat petani lain miskin. Maka dari itu, kemudian muncul kepercayaan soal babi ngepet yang membuat orang menjadi kaya tanpa bekerja. Ringkasnya, kepercayaan babi ngepet ini muncul karena masyarakat agraris dulu meyakini bahwa mencari kekayaan harus dengan bekerja keras di lahan pertanian, bukan berleha-leha di rumah.

Tentu, jika dikaitkan dengan konteks masyarakat modern di era Industri 4.0, kepercayaan ini tidak relevan lagi. Karena sekarang orang bisa bekerja dari rumah untuk mencari nafkah tanpa harus pergi ke ladang atau kantor.

Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial babi ngepet beraksi di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar). Warga pun menangkap babi ini dan memasukkannya ke kandang.

Dari video dan narasi yang beredar, babi ngepet ini ditangkap di kawasan Bedahan, Sawangan, Depok. Babi ini ditangkap dini hari di RT 02 RW 04, pukul 00.20 WIB.

“Ya untuk sampai saat ini, sampai kronologi semalam ini, ya itu memang babi ngepet,” kata Ketua RW 4 Bedahan Abdul Rosad saat dihubungi, Selasa (27/4).

Babi tersebut sempat disebut mengalami perubahan bentuk tubuh. Namun akhirnya babi ini dibunuh agar tak menimbulkan kerumunan warga.

LIPI: Babi Ngepet Itu Tidak Ada!

Peneliti bidang zoologi dari Pusat Penelitian Biologi LIPI, Taufiq Purna Nugraha, mengatakan secara ilmiah tidak ada babi ngepet. Meski begitu, ia menghormati kepercayaan masyarakat sekitar.

Taufiq menilai secara ilmiah tidak ada babi ngepet. Ia mengaku tidak mengetahui persis lokasi penemuan hewan diduga babi ngepet itu apakah dekat dengan daerah perbatasan perhutanan atau seperti apa.

“Memang di beberapa daerah itu kan memang banyak yang berbatasan dengan hutan, tapi ketika saya lihat di Depok itu saya cek tempatnya di Bedahan, Sawangan, kalau di belakangnya sih di dekat Parung, karena Parung Panjang masih banyak daerahnya banyak tutupan. Saya kurang tahu daerahnya seperti apa, apakah itu daerah bener perbatasan atau seperti apa,” ujar Taufiq saat dihubungi, Selasa (27/4/2021).

“Kalau dari sudut pandang ilmiah sih, itu babi ngepet atau bukan, saya nggak bisa jawab, kalau di dalam ilmiah tidak ada itu istilahnya babi ngepet,” kata Taufiq.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, jika dilakukan tes DNA, apakah DNA manusia atau hewan akan sulit dibuktikan. Namun wujudnya adalah hewan babi.

“Masalahnya kan gini… kalau kita bicara tes DNA ya, tes DNA bisa misalnya ini babi, ya kalau kita lihat dari secara morfologinya ini babi. Tapi kalau dari tes DNA ini DNA manusia atau DNA babi, ya, susah juga ya, karena satu dalam terminologi itu tidak ada babi ngepet ya, tapi kalaupun di tes DNA pun juga ya kalau saya sih yakinnya itu DNA babi ya,” ujarnya.

 

Sumber : detik.com