Bamsoet: Danau Toba Harus Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia di Era New Normal

0
80
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo. (Foto: Antara)
Dijual Rumah

Jakarta, buktipers.com – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) optimistis pariwisata menjadi salah satu sektor yang akan segera bangkit di era new normal. Pemerintah diharapkan bisa memberikan insentif khusus untuk merangsang para wisatawan kembali membanjiri objek wisata dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Menurut Bamsoet, salah satu cara yang bisa dilakukan pemerintah bekerja sama dengan maskapai penerbangan untuk memberikan diskon tiket pesawat. Insentif ini khususnya untuk penerbangan ke 10 kawasan wisata prioritas yang dikenal dengan 10 Bali Baru, termasuk kawasan Danau Toba di Sumatera Utara (Sumut).

“Tentunya dengan catatan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 tetap dipertahankan,” ujar Bamsoet saat mengisi Webinar ‘Strategi Pengembangan Pariwisata di Kawasan Danau Toba di Era Gaya Hidup Baru’, yang diselenggarakan oleh Komite Masyarakat Danau Toba, dari ruang kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Selasa (9/6/2020).

Turut serta secara virtual antara lain Ketua Umum Komite Masyarakat Danau Toba Edison Manurung, Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin, Pendeta Darwin Lumbantobing, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Dirut Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Arie Prasetyo, dan Anggota DPR periode 2014-2019 Dapil Sumut II Sahat Silaban.

Mantan Ketua DPR RI ini meyakini karakteristik pariwisata di kawasan Danau Toba yang menawarkan keindahan alam sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang ingin melepas penat usai pandemi Covid-19. Tinggal bagaimana masyarakat dan pemerintah setempat bisa menjamin di sekitar kawasan pariwisata tidak terjadi kerumunan.

“Begitu juga manajemen hotel yang harus memberikan jaminan kebersihan seluruh sarana dan prasarananya,” ujarnya.

Bamsoet mengatakan, keindahan alam Danau Toba dengan dukungan kebudayaan Batak merupakan perpaduan yang sempurna. Ini menjadikan kawasan Danau Toba sebagai destinasi wisata kelas dunia.

“Peran serta masyarakat merupakan kunci keberhasilan. Terlebih masyarakat Batak memiliki sistem kekerabatan marga yang kuat, yang bisa menjadi spirit membangun kawasan Danau Toba,” kata Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, dalam masyarakat Batak ada nilai-nilai semangat kebersamaan yang harus senantiasa dijaga dengan baik, yaitu semboyan ‘Marsipature Hutanabe’ atau ‘Saling Membangun Kampung Halaman’. Semboyan ini memiliki makna yang sangat dalam, utamanya bagi para perantau untuk membangun kampung halamannya sebagai perwujudan semangat gotong royong yang dijiwai nilai-nilai Pancasila.

Jika setiap kelompok masyarakat Batak memiliki semangat yang sama untuk membangun daerah asal, maka kawasan Danau Toba akan maju dan mampu menghadapi berbagai tantangan yang ada. Dengan banyaknya tokoh, baik pejabat, pengusaha, seniman dan budayawan, maupun tokoh lain yang lahir dari daerah ini, seharusnya bisa menjadi sumber daya potensial untuk menggerakkan kemajuan perekonomian Danau Toba.

“Terutama di saat terjadinya pandemi Covid-19 seperti sekarang ini,” ujar Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini.

Dia memaparkan, pada dasarnya kebutuhan masyarakat terhadap wisata sangat tinggi. Jika dulu pariwisata hanya masuk kategori kebutuhan tersier, kini sudah menjadi kebutuhan primer. Bahkan, masyarakat rela menabung untuk mempersiapkan wisata ke berbagai tempat. Tak jarang dalam setahun, setiap orang bisa berwisata dua sampai tiga kali.

Bamsoet mengingatkan, salah satu paradigma baru pariwisata di era gaya hidup baru tak hanya sekadar pada padatnya kerumunan turis, tetapi pada kualitas, kesan, dan pengalaman yang diberikan tempat wisata kepada para turis. Kawasan Danau Toba juga harus menerapkan hal ini.

“Kawasan Danau Toba jika dikelola secara serius dan berkelanjutan, punya potensi besar untuk segera bangkit dari pandemi,” kata Bamsoet.

 

Sumber : iNews.id