
Malang, buktipers.com – Anggota Komisi D DPRD Kota Malang, Suryadi S.Pd, salah satu anggota dewan Kota Malang yang berusia cukup muda. Saat ditemui di kantornya, Senin (23/12/2019), politisi Partai Golkar ini menceritakan pengalaman reses pertamanya.
“Acara reses kemarin saya gelar di Gedung Serbaguna Rajajowas RW 09 Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang dengan undangan berjumlah 450 orang dan dihadiri pula pengurus Partai Golkar Kecamatan Kedung Kandang, Healthy Lukistiono, Retno Sumarah dari Fraksi Golkar DPRD Kota Malang, Agus Soekamto tokoh dan senior Partai Golkar, unsur LPMK Para RW dan RT, tokoh masyarakat, Pemerhati Budaya, Pelaku Pariwisata, UMKM, Segenap Laskar Konstituen SYD Center (SURYADI Center),”ujarnya.
Dalam kesempatan itu, lanjutnya, diinformasikan kepada masyarakat, bahwa reses anggota DPRD untuk bersilaturahmi dalam ikatan seduluran saklawase dan berinteraksi serta membangun komunikasi antar masyarakat kemudian dan yang kedua, dalam rangka menyerap aspirasi dan menerima masukan masukan dari masyarakat yang nantiya sebagai dasar pengambilan kebijakan atau keputusan serta menjadi bahasan kami nantinya bahkan referensi DPRD di legislatif.
Agus Soekamto, selaku Tokoh Partai Beringin yang didapuk untuk sambutan mewakili tokoh masyarakat, mengatakan, kaget melihat antusias peserta bahkan rupanya membludak ini.
“Tadi bayangan saya sempet berfikir, paling 200 sampai 250 paling banyak dan saya lihat sengaja kursi tidak ditata di belakang, tapi tadi panitia bilang kursi sudah habis, ini berarti 450-an pesertanya. Sungguh luar biasa bapak Suryadi magnetnya ini. Beliau seorang politisi muda, rupanya juga lincah. Dan mulai banyak berkontribusi dan sudah dirasakan manfaatnya oleh warga karena memang beliau sebelum jadi DPRD Kota Malang ini sudah menjadi tenaga ahli Komisi X dan Komisi VII DPRI. Sehingga memang sudah mengerti apa yang harus diperbuat didaerahnya dan juga punya relasi atau mempunyai saluran yang cukup untuk mengayomi rakyatnya, sosok seperti ini yang kita tunggu dan rindu rindukan,” katanya semabari diberikan uplaus yang meriah dari peserta.
Dia berharap, Suryadi mampu menyerap aspirasi masyarakat dari pelosok desa sekalipun, sehingga beberapa kebijakan yang nantinya akan diputuskan sesuai harapan masyarakat.
“Setelah itu giliran saya memaparkan tugas pokok dan fungsi serta peran anggota DPRD. Yaitu membuat peraturan daerah yang bertujuan melindungi masyarakat. Seperti perda tentang minol, tunas, BMD bahkan Perumda Tugu Tirta, Tugu Arta yang sudah di dok sejak kemarennya. Sedangkan budgeting adalah fungsi DPRD sebagai fungsi penganggaran, dan fungsi pengawasan yaitu pengawasan atas kebijakan pemerintah daerah saya juga memaparkan berbagai OPD yang menjadi mitra kerja komisi D dalam mengambil satu langkah kerjasama, bahwa naluri pembangunan kota Malang yang sesuai dengan bidang diKomisi D yaitu menciptakan dan menguatkan yang namanya Tribina Cita (Mempertahankan sebagai Kota Pendidikan, Mendorong Sebagai Kota Kreatif dan Sebagai Kota Pariwisata).
Kemudian juga memastikan yang namanya layanan kesehatan terhadap masyarakat Kota Malang benar benar terlayani dengan baik dengan secara mudah, cepat, akurat dan berkwalitas. Termasuk juga bagaimana Kota Malang ini tidak mengalami yang namanya kemacetan, karena di berbagai titik di Kecamatan Kedungkandang ini sudah mengalami yang namanya kemacetan,”paparnya.
Dalam reses kali ini, masyarakat sangat antusias dengan mempertanyakan masalah lapangan kerja setelah lulus sekolah dan menyarankan agar ada pendirian soft skill center atau Balai Latihan Kerja yang sesuai kebutuhan dunia kerja juga tentang sumur resapan untuk mengurangi banjir dan
masyarakat juga berharap tidak adanya kenaikan iuran BPJS dan pengurusannya yang tidak berbelit serta verifikasi data di tingkat RT RW tepat sasaran. Aspek kebudayaan dan pengembangan pariwisata juga harus menjadi prioritas hingga pada pelaku usaha mendapat support dari pemerintah seperti permodalan dan fasilitas.
“Dan mnjawab pertanyaan tersebut, saya menjelaskan, bahwa sebelum menjadi anggota dewan DPRD, saya di DPR-RI yaitu sebagai tenaga ahli. Sekitar 10 ribu kami sudah memberikan beasiswa ke sekolah SD, SMP, SMK dan SMA, bahkan kami sekitar 1000 mahasiswa per tahun, kami bantu untuk dapat beasiswa baik bidikmisi maupun PPA, LPDP dan beasiswa unggulan di tingkat perguruan tinggi, bantuan program PJUTS (Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya) disetiap Kelurahan, pogram mobil ambulance, program grobak sampah motor 3 roda, program bantuan ke Masjid dan Mushollah hingga pada 10.000 penanaman bibit yang di sebar di Kecamatan Kedung Kandang.
Bahkan pada sisi pelatihan dan pemberdayaan masyarakat, berbicara tentang SMK yang tahun sebelumnya berada di kewenangan kota, tahun ini sudah menjadi kewenangan Provinsi.
Tapi insya Allah, aspirasi mereka akan kami sampaikan nanti lewat saluran – saluran yang saya miliki selama ini. Kemudian untuk BPJS sudah diprogramkan untuk gratis bagi yang tidak mampu. Tentu ini butuh kawalan kita semua agar tepat sasaran dan tepat guna. Adapun anggaran BPJS sudah ada sekitar Rp93 M untuk warga Kota Malang di tingkat kelas 3.
Tentu hal ini menjadi prioritas percepatan solusi di pemerintahan dan itu kami sudah coba lakukakan di berbagai kelurahan bersama Wakil Walikota Malang, beberapa bulan yang lalu. Kami sudah bantu yang namanya BIOPORI agar air meresap ketanah.
Sehingga memanilisir terjadinya banjir kemudian ke pemerintah pusat sudah dicoba untuk diajukan untuk mendapat program sumur resapan disetiap kelurahan.
Mengatasi banjir memang harus tuntas mulai dari hulu sampai dengan hilir. Kemudian juga harus ada kesadaran dari pada masyarakat itu sendiri karena beberapa hari yang lalu ada kejadian yang aneh entah sengaja dibuang atau tidak ada yang namanya bangkai sapi tergenang di kali.
Alhamdulillah bisa teratasi dengan baik hingga tidak menjadi penghalang atas aliran air. Kunci semua persoalan kota ini adalah disamping pemerintah hadir mencarikan satu solusi maka harus juga didukung atas kesadaran dari masyarakat, “pungkasnya.
(hermin/red)