
Jakarta, buktipers.com – Varian baru virus Corona yakni Omicron membuat dunia waspada. Namun dua negeri jiran Indonesia yakni Malaysia dan Singapura ambil sikap berbeda saat negara lain khawatir dengan varian dari Afrika itu.
Varian Omicron atau B.1.1.529 pertama ditemukan di Botswana, kawasan Benua Afrika bagian selatan. Dunia menjadi resah. Tapi tidak dengan Singapura dan Malaysia.
Justru setelah penutupan perbatasan dua tahun terakhir, perbatasan darat antara kedua negara, merupakan salah satu yang tersibuk di dunia, dibuka kembali mulai Senin (29/11) waktu setempat.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Senin (29/11/2021), langkah pelonggaran itu memampukan orang-orang yang sudah divaksinasi Corona untuk melintasi perbatasan kedua negara tanpa perlu menjalani karantina.
Sebelum pandemi Corona, sekitar 300 ribu orang biasa bepergian menyeberangi perbatasan dari Malaysia setiap harinya ke Singapura, untuk bekerja di berbagai sektor mulai dari transportasi umum hingga manufaktur elektronik.
Namun kebanyakan perjalanan terhenti sejak Maret tahun lalu, yang membuat orang-orang yang sebelumnya pulang-pergi antara kedua negara itu, dan warga Malaysia di Singapura, secara efektif terjebak karena mereka perlu terus bekerja.
Mulai Senin (29/11) waktu setempat, setiap warga Singapura dan Malaysia yang telah divaksinasi Corona sepenuhnya, maupun mereka yang memiliki status permanent resident dan izin kerja bisa melintasi ruas jalanan perbatasan sepanjang 1 kilometer yang memisahkan kedua negara tanpa harus dikarantina.
Kata para pelancong:
Kata para pelancong
Langkah ini disambut baik oleh para pelancong yang ingin berjumpa kembali dengan keluarga dan teman. Namun ada kekhawatiran bahwa perbatasan kedua negara akan ditutup kembali dengan kemunculan varian Omicron, varian baru Corona yang tengah memicu kekhawatiran global.
“Saya senang bisa kembali dan bertemu keluarga saya akhirnya setelah dua tahun,” tutur Eunice Teoh, seorang warga Malaysia yang masuk dalam kelompok pertama yang menumpang bus dari Singapura di bawah skema tersebut.
Eunice yang berusia 28 tahun ini bekerja di sektor keuangan dan hendak menuju wilayah Pahang. Dia masuk dalam kelompok awal, terdiri atas sekitar 3.000 orang, yang diangkut menyeberangi perbatasan kedua negara dengan layanan bus khusus. Mereka yang ikut skema ini harus memiliki hasil tes negatif Corona sebelum berangkat dan akan dites kembali setibanya di Malaysia.
“Perbatasan mungkin ditutup kembali segera karena varian baru,” ucap Eugene Ho (31) yang bekerja sebagai pegawai bank di Singapura dan akan pulang ke Malaysia untuk pertama kali dalam dua tahun terakhir.
“Saya sebenarnya sangat khawatir akan terjebak,” imbuhnya.
Dengan target awal para pekerja yang tidak bisa mudik akibat pandemi, skema ini akan diperluas ke kelompok lainnya pada tahap selanjutnya.
Selain membuka perbatasan darat, pembatasan untuk perjalanan udara juga dilonggarkan mulai awal pekan ini. Warga kedua negara yang sudah divaksinasi Corona diperbolehkan terbang melalui bandara utama masing-masing negara, tanpa perlu menjalani karantina.
Sebelum pelonggaran, warga dan sejumlah kelompok lainnya masih diizinkan bepergian antara Singapura dan Malaysia tapi harus dikarantina setibanya di tujuan.
Indonesia
Tetangga Malaysia-Singapura, yakni Indonesia, memperpanjang masa karantina WNA-WNI yang kembali dari luar negeri. Masa karantina WNA-WNI dari luar negeri diubah menjadi 7 hari. Durasi karantina ini lebih lama dari masa karantina WNA-WNI sebelumnya yang hanya 3 hari saja.
WNA yang berasal dari 14 negara dilarang masuk sementara. Negara itu adalah Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambique, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia, dan Hongkong.
Presiden Jokowi menyatakan varian Omicron telah dideteksi di sejumlah negara. “Selain varian lama, di beberapa negara telah muncul varian baru, varian Omicron yang harus menambah kewaspadaan kita,” kata Jokowi, Senin (29/11).
Filipina
Filipina menangguhkan sementara keputusan mengizinkan masuk para turis yang sudah divaksinasi virus Corona secara penuh. Padahal pekan lalu, Filipina mengumumkan rencana untuk mengizinkan masuk para turis yang sudah divaksinasi Corona sepenuhnya mulai 1 Desember mendatang. Dilansir AFP, Filipina belum melaporkan satupun kasus varian Omicron di wilayahnya.
Jepang
Jepang akan kembali mengetatkan perbatasan dan melarang masuk semua warga negara asing ke wilayahnya terkait penyebaran varian Omicron. “Kami akan melarang masuk (baru) warga negara asing dari seluruh dunia mulai 30 November,” kata PM Jepang, Fumio Kishida, dilansir AFP.
Perbatasan Jepang hampir seluruhnya ditutup untuk pelancong dari luar negeri selama pandemi Corona merebak, bahkan warga negara asing yang berstatus resident atau penduduk Jepang sempat tidak bisa masuk ke Jepang sama sekali.
Dilansir CNN, Kementerian Luar Negeri Jepang memperketat perbatasan untuk sembilan negara Afrika, yakni Mozambik, Malawi, Zambia, Afrika Selatan, Botswana, Eswatini, Zimbabwe, Namibia, dan Lesotho.
Australia
Australia tiba-tiba menunda rencana membuka kembali perbatasan internasionalnya setelah mereka mendeteksi lima kasus varian Omicron. Dilansir AFP, Perdana Menteri Scott Morrison menunda jadwal pembukaan 1 Desember menjadi dua pekan ke depan. Perbatasan Australia sudah ditutup lebih dari 20 bulan terakhir.
Swiss
Swiss melaporkan ada satu kasus COVID-19 diduga akibat varian Omicron di wilayahnya. Diduga, satu orang yang terjangkit Omicron itu baru kembali dari Afrika Selatan, sepekan lalu. Meski begitu, pengujian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan varian tersebut.
Sumber : detik.com