Cetak Pemandu Wisata Ramah dan Handal, Disparbud Simalungun Gelar Pelatihan Pengelolaan Warisan Budaya

0
119
Penyelenggara kegiatan (Disparbud Simalungun), narasumber dan peserta saat diabadikan usai mengikuti pelatihan pemandu warisan budaya (Pramuwisata), di Atsari Hotel Parapat.
Dijual Rumah

Simalungun, buktipers.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) setempat, memastikan semua warisan budaya di Simalungun dapat terpelihara dan dapat diakses sebaik mungkin.

Dan untuk itulah, kegiatan pelatihan pengelolaan warisan budaya ini dilaksanakan, di Atsari Hotel Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumut, Rabu (27/11/2019).

Kegiatan tersebut, dibuka Kadisparbud Simalungun, Resman Saragih dan sambutannya dibacakan Sekretaris Disparbud, Anson Napitupulu.

Disampaikan, Pemkab Simalungun sedang giat membangun destinasi wisata untuk mendukung perekonomian masyarakat sekitar, sekaligus meningkatkan kemajuan budaya.

“Tentu dengan maengasah kemampuan dan kompetensi yang mumpuni bagi pengelola/pemandu warisan budaya, sebagai salah satu bagian dari memperkenalkan nilai wisata sejarah dan budaya yang dapat mengesankan bagi wisatawan,”katanya.

Pelatihan budaya ini juga sangat diperlukan untuk membina masyarakat, guna mencetak pemandu wisata yang ramah dan handal dengan standar khusus agar mampu memberikan pelayanan yang baik, santun, ramah dan memiliki tata krama serta bermartabat. Sekaligus membangun kesan yang lebih positif lagi bagi dunia pariwisata Simalungun. Dan tentu dengan SDM yang kuat bagi para pengelola/pemandu warisan budaya daerah, pesan Resman Saragih.

Sementara itu, disela kegiatan, Zulpanuddin Dalimunthe SH, Kabid Sarana dan Prasarana dan ketua panitia menyampaikan, betapa pentingnya pemandu warisan budaya atau pramuwisata diberi pembekalan yang mumpuni, supaya menjadi salah satu komponen strategis dan menjadi ujung tombak dalam sektor pariwisata Danau Toba.

“Jadi pemandu wisata yang baik dan memiliki etika dan pengetahuan yang mumpuni sangat mempengaruhi kualitas pelayanan mereka terhadap wisatawan. Maka dari itu, kami mengharapkan melalui pelatihan pengelolaan warisan budaya ini, mampu menghasilkan pramuwisata yang handal dan memiliki sumber daya manusia yang lebih baik dari yang lainnya, “ujar Bang Zul, saapan akrab Zulpanuddin Dalimunthe SH.

Adapun narasumber yang menyajikan materi dan didampingi moderator, Hilde Saragih,  Riten Sipayung, dan Darmawan Damanik, diawali dengan sajian dari Sekjend DPP Partuha Maujana Simalungun (PMS), Japaten Purba BME, membawakan warisan budaya tak benda, Drs Setia Darmawan Purba MSi, Dosen USU Bidang Seni dan mengusung materi membudayakan musik tradisi Simalungun.

Lalu DR Hisarma Saragih MHum, dosen program studi pendidikan sejarah dan pascasarjana Universitas Simalungun Pematangsiantar, menyampaikan terkait warisan budaya Simalungun.

Menurutnya, segala sesuatu milik orang Simalungun, baik berupa harta, nama baik, dan harta pusaka, yang merupakan sistem gagasan, tindakan dan hasil karyanya, dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dirinya.

(Stg)