Isu Kedatangan KN. Kalawai – 117 Bersama 20 Warga ke Pelabuhan Tual Hoaks

0
51
Pimpinan pangkalan PLP klas II Tual, Harto saat memberikan keterangan.
Dijual Rumah

Tual, buktipers.com – Pimpinan pangkalan PLP klas II Tual, Harto mengatakan, tidak benar jika kapal KN. Kalawai-117, membawa 20 orang penumpang dari Kota Ambon ke Pelabuhan Tual.

Hal ini dikarenakan, pihaknya tetap berpegang teguh kepada tugas Negara yang diemban sebagai Kapal Negara, yang menjalankan tugas patroli, di batas Kewilayahan.

“Menanggapi isu yang beredar di medsos dan mencemaskan masyarakat, bahwa kapal tersebut memuat 20 orang dari Ambon, tujuan Tual adalah bohong alias hoaks,”tegas Harto.

Dini hari ini, kami hadir bersama Satgas Angkutan laut, demi membuktikan benar tidaknya informasi tersebut, kata Kepala PLP, ketika dieawancarai media ini, usai melakdanakan pemeriksaan terhadap KN. Kalawai-117, di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual.

Walaupun, awalnya ada kekeliruan yang timbul akibat informadi yang beredar di media sosal,  namun dengan kehadiran KN. Kalawai, secara nyata sudah membuktikan, bahwa informasi ini keliru dan berakibat fatal, ujarnya.

“Saya juga memahami namanya informasi, bisa salah atau benar, tapi ini sangat melukai instansi kami dan begitu memprihatinkan. Kami harapkan, kejadian seperti ini tidak terulang lagi, masyarakat harus lebih bijak dalam menerima dan mengolah informasi,”tutup Harto.

Akhirnya sekalipun sebagai Kapal Negara, KN. Kalawai melewati pemeriksaan ketat yang dilakukan Satgas Angkutan Laut Tual, yang dipimpin langsung oleh Danlanal, Kolonel Laut (P) I Gusti Putu Wisnawa, M.Tr Hanla, selaku Dansatgas, Sabtu (4/7/2020) lalu, pukul 02.00 WIT, di dermaga PPN Dumar, Kota Tual.

Sementara itu, Nahkoda KN.Kalawai-117, Edmond Meturan, menegaskan, sebagai Kapal Negara, ilegal hukumnya jika melakukan sesuatu, di luar tupoksi. Maka informasi pengangkutan penumpang dari zona merah ke Kota Tual dan Langgur, sangat tidak beralasan, katanya.

“Kami berjumlah 21 orang didalam kapal ini, yang awalnya kami bersandar di pelabuhan dalam Kota Ambon, kami beralih ke pelabuhan Tulehu, Maluku Tengah, demi menghindari adanya penumpang yang mencoba ikut. Dan sebagai kapal negara, kami tidak dibenarkan membawa penumpang, apapun kondisinya. Sedangkan TNI-Polri saja, kami tidak bisa mengangkut, apalagi masyarakat sipil? Informasi seperti ini sangat menyesatkan, karena kami hanya melakukan patroli sesuai jalur dan hendak kembali kepangkalan, malah harus menemui permasalah seperti ini,”papar Meturan.

Dansatgas Angkutan Laut Tual, Kolonel Laut (P) I Gusti Putu Wisnawa, M. Tr (Hanla) saat ditemui di dermaga PPN Dumar, usai pelaksanaan pemeriksaan KN. Kalawai-117 mengatakan, tidak benar informasi yang dihembuskan orang tidak bertanggungjawab tersebut. Tetapi sebagai bagian dari penegakan peraturan yang diberlakukan selama masa pandemi ini, maka pihaknya harus menjalankan tugas tersebut.

“Akhirnya kita bisa mendapatkan kebenaran, bahwa KN. Kalawai membuktikan kepada seluruh masyarakat Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara, mereka tidak membawa penumpang satupun, dan disaksikan oleh seluruh Satgas Angkutan Laut. Rasa bangga juga kami berikan kepada KN. Kalawai, selaku Kapal Negara Republik Indonesia, yang tetap menjaga kesucian tugas negara dan memegang teguh kepercayan negara,  dengan berhasil membuktikan berita yang dituduhkan membawa penumpang adalah hoaks. Inilah bukti unsur maritim yang patut dicontohkan KN. Kalawai, bahwa kita mampu memang teguh jati diri Negara Republik Indonesia,”tandas pria asal pulau dewata tersebut.

KN Kalawai-117 mengangkut 21 orang, yang semuanya adalah pegawai Pangkalan PLP Klas II Tual.

KN Kalawai akan bersandar di pelabuhan PLP Uf-Maar, setelah melakukan patroli kewilayahan PAM Lebaran 2020 yang lalu.

 

(Daniel Mituduan)