
Buktipers.com – OKU Selatan (Sumsel)
Menjelang hari raya Idul Adha 1437 Hijriah ramai pedagang yang menjual kue lebaran, namun omset pedagang menurun tidak seperti yang terjadi pada tahun lalu, sehingga mengakibatkan pedagang terpaksa menjual dagangannya dengan harga murah.
Pantauan di lokasi, Selasa (21/8/2018) pengunjung pasar tidak seramai tahun sebelumnya, omset para pedagang kue kering merosot hingga 50 persen.
Hasil penelusuran buktipers.com, kue basah jenis brownis yang biasa menjadi favorit pembeli mengalami penurunan hingga Rp 20 ribu, yang sebelumnya dijual Rp 70 ribu turun menjadi Rp 50 ribu perloyang.
Hal itu juga terjadi pada jenis kue basah lainnya, seperti kue 8 jam yang sebelumnya dijual Rp 150 ribu menjadi Rp 100 ribu perloyang, untuk kue balok sebelumnya di jual Rp 70 ribu menjadi Rp 60 ribu perloyang,begitu juga dengan aneka kue kering dijual perdua bungkus dengan berat 5 ons dengan harga Rp. 25.000 yang biasanya dijual Rp. 20.000 perbungkus.
Mira salah seorang pedagang mengatakan sepinya peminat mengakibatkan omset yang biasanya mencapai 15 hingga 30 juta jelang hari H-1 kini hanya mencapai 8-10 juta saja.
“Tahun lalu, 2 hari jelang hari H omset sudah mencapai 10-15 juta, sekarang hanya 5 juta saja,”ujar Mira, pedagang kue kering di Pasar Tradisional Saka Selabung Muaradua.
Salah seoang pembeli Hendriana, mengatakan kebutuhan kue kering jelang hari Raya sengaja dikurangi,
“Memang tahun ini belanja kebutuhan kue kering lebih sedikit karena sudah di penghujung musim panen kopi,”ujarnya.
Diketahui mayoritas penduduk OKU Selatan bermatapencarian sebagai petani kopi. Petani penghasil kopi memang telah memasuki penghujung musim panen,hal inilah yang menjadi salah satu penyebab menurunnya omset para pedagang di Pasar Saka Selabung Muaradua OKU selatan. (Sri fitriyana)