

Buktipers.com – Sumut
Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), bekerjasama dengan berbagai pihak, terus mempersiapkan peluncuran The Caldera Toba Nomadic Escape (TCTNE) yang rencananya akan dilaksanakan, pada Kamis besok, 4 April 2019.
Hingga H-1 peluncuran, persiapan diklaim telah melebihi 90 persen.
Meski sempat terkendala cuaca, namun hari ini panitia sudah berhasil mendirikan 6 dari 10 tenda dilokasi peluncuran.
“Tenda sudah berdiri 6 dari 10 tenda dan sedang diisi interiornya. Jadi ada 2 kegiatan dalam persiapan ini. Pertama, teman – teman menyiapkan fisik seperti, mendirikan tenda. Lalu kedua, teman-teman yang menyiapkan event seperti sound, lighting dan roundown acara buat besok,” ujar Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo, di lokasi peluncuran The Caldera, pada Rabu petang, 3 April 2019.
Arie menjelaskan, jika The Caldera, merupakan sebuah glamping yang menyediakan berbagai fasilitas bagi para pengunjung. Diantaranya Kaldera Amphitheater, Kaldera Plaza, Kaldera Stage dan Kaldera Hill. Juga tersedia Nomadic Bell Tent, Nomadic Cabin, Nomadic Bubble Tent, Nomadic Ecopod, Nomadin Caravan Park serta Coffee Sentral.
Berbagai fasilitas yang tersedia menjanjikan keindahan dan kenyaman bagi pengunjung di The Caldera. Contohnya apa yang bisa dinikamti pengunjung di Nomadic Cabin. Di sana akan dibangun sebuah cabin, seperti kaca transparan yang dari dalamnya dapat melihat indahnya pemandangan Desa Sigapiton yang berada tepat di lembah bawah The Caldera dan Danau Toba serta Pulau Samosir sekaligus, jelasnya.

Ari menargetkan, kehadiran The Caldera menjadi salah satu pilihan destinasi baru di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.
Apalagi dengan hadirnya penerbangan domestik dan internasional yang langsung menuju Bandara Sisingamangaraja di Tapanuli Utara, menjadikan KSPN Danau Toba akan semakin menjadi sorotan dan tujuan wisata, katanya.
Sehingga perlu adanya upaya pengembangan disekitar KSPN Danau Toba agar destinasinya akan semakin menarik untuk dikunjungi, tambahnya.
“Kita ingin ekosistemnya mulai bergerak banyak. Kita tidak hanya menyiapkan penerbangannya saja, tapi juga mengembangkan destinasinya. Karena kalau, maka akan kurang menarik. Jadi kita mulai (mengembangkan) di destinasi, termasuk The Caldera ini,” sambung Arie.
Arie juga mengungkapkan jika nantinya, The Caldera akan terus memberikan atraksi-atraksi menarik. Salah satunya akan diadikan regular performance setiap hari Sabtu. Meski berkonsep seperti mini konser, namun tetap akan dikelola dengan serius.
Sebab menurut Arie, meski dengan atraksi yang tidak terlalu besar, namun akan mengundang ketertarikan calon pengunjung jika ditampilkan dengan apik dan disertai promosi yang bagus.

“Saya selalu bilang Danau Toba itu punya banyak potensi. Tapi kalau yang bagus-bagus ini tidak disentuh, maka tidak akan mengahasilkan,” kata Arie.
Ketika ditanya terkait daya tarik terbesar dari The Caldera, Arie mengungkapkan keunikan setting tempatnya. Topografi wilayah yang berbukit dengan lebatnya pepohonan membuat pekerjaan yang dilakukan BPODT sebenarnya jauh lebih mudah. Ditambang dengan pemandangan bagus dan lokasi yang berada di ketinggian 1397 meter diatas permukaan laut, menambah kesejukan didaerah tersebut.
Meski tidak dipungkiri dengan konsep outdoor yang dipilih, panas matahari akan memancarkan panasnya saat cuaca terik. Namun yang paling utama menurutnya, BPODT tidak membuat perubahan yang merusak keseimbangan lingkungan. Sehingga pengunjung yang hadir dapat menikmati sensasi alam yang mungkin sudah sulit ditemui di perkotaan.
Terakhir, Arie berharap dan meminta doa kepada seluruh masyarakat khususnya di Sumatera Utara, agar acara peluncuran yang akan dilaksanakan besok hari akan berjalan dengan lancar.
“Jadi mudah-mudahan cuaca akan mendukung besok. Yang jelas, tim akan lembur malam ini untuk menyiapkan segala sesuatunya. Kita lihat ada tim dibawah itu sedang menyiapkan table set untuk launch besok bersama Pak Menteri. Jadi semua kita siapkan dengan sebaik mungkin,” pungkas Arie.
(Ril/IWO/Job)