Kasus Covid Melonjak, Lockdown Diberlakukan Lagi Bagi Jutaan Orang di China

0
4
Ilustrasi (Foto: Chinatopix via AP)
Dijual Rumah

Jakarta, buktipers.com – China memberlakukan perintah tinggal di rumah atau stay at home pada jutaan orang di daerah timur laut. Daerah tersebut dilaporkan tengah memerangi wabah Covid-19 terbesar dalam dua tahun terakhir.

Dilansir dari kantor berita AFP, Minggu (20/3/2022) penyebaran varian Omicron mendorong banyak kota di China terus melaporkan penambahan kasus baru Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir.

Hari ini, seluruh China melaporkan lebih dari 4.000 kasus baru Covid-19. Dua pertiga dari jumlah tersebut terdapat di Provinsi Jilin.

Provinsi Jilin, daerah berpenduduk sekitar 4,5 juta orang, akan melaksanakan lockdown selama tiga hari mulai Senin (21/3) mendatang.

Pada Sabtu (19/3) lalu, ibu kota provinsi Changchun juga bakal memperketat pembatasan selama tiga hari di tengah melonjaknya kasus Covid-19. Sejak Jumat (11/3), sembilan juta orang Changchun hanya diizinkan keluar setiap dua hari sekali untuk membeli makanan.

Dengan begitu, berarti hanya tenaga medis dan pekerja yang berkepentingan yang akan diizinkan meninggalkan rumah mereka.

Pembatasan ketat hingga lockdown yang diberlakukan terjadi pasca China mencatat dua kematian pertamanya dalam lebih dari setahun pada Sabtu (19/3).

Saat ini puluhan juta orang berada di bawah aturan lockdown di China. Pihak berwenang berupaya menyediakan lebih banyak tempat tidur rumah sakit di tengah kekhawatiran sistem perawatan kesehatan berada di bawah tekanan jika lonjakan terus terjadi.

Provinsi Jilin telah membangun delapan rumah sakit sementara dan dua pusat karantina.

Pada hari ini. kota Tangshan melarang lalu lintas selama 24 jam sebagai upaya memperlambat penyebaran virus serta melakukan pengujian massal bagi 7,7 juta warganya.

 

Sumber : detik.com