
Pekanbaru, buktipers.com – Tiga perampok pecah kaca asal Sumatera Selatan yang menggasak uang Rp 80 juta di Kampar, Riau ditangkap. Karena melawan, ketiga pelaku pun ditembak atau pecah sikel.
Direktur Reskrimum Polda Riau Kombes Asep Darmawan mengatakan ketiganya dibekuk tadi malam sekitar pukul 19.00 WIB. Pelaku sebelumnya beraksi pada 13 Maret lalu.
“Kejadian 13 Maret lalu, korban adalah nasabah bank BRI cabang Bangkinang,” kata Asep saat rilis kasus di Polda Riau, Kamis (30/3/2023).
Asep menyebut saat disatroni, nasabah tersebut baru saja keluar dari bank. Selanjutnya nasabah jalan dan mampir di toko bangunan untuk membeli barang dengan posisi uang ditinggal di mobil.
“Nasabah bank baru keluar dari bank ambil uang Rp 80 juta diikuti dan pecah kaca saat korban turun dari mobil ke toko bangunan. Korban diberitahu dan ternyata dipecahkan oleh tiga orang,” imbuh Asep.
Polisi yang menerima laporan langsung mengusut pelaku. Polisi mengidentifikasi pelaku adalah kelompok pecah kaca asal Sumatera Selatan yang sengaja datang untuk beraksi.
Saat dalam penyelidikan, polisi mendapat kabar bahwa ketiga pelaku yakni Ismail (49), Herry Antoni (45) dan Rustam (33). kembali lagi ke Pekanbaru. Polisi pun bergerak cepat dan menangkap pelaku setibanya di Siak Hulu, Kampar dan Jalan Paus Pekanbaru.
“Ketiganya dari Sumatera Selatan dan kita dapat informasi pelaku datang kembali ke Riau untuk pecah kaca di Rumbai. Lalu tadi malam kita tangkap di Tanah Merah di Siak Hulu baru datang lagi dari Palembang,” katanya.
Asep memastikan para pelaku merupakan residivis kasus yang sama. Sehingga saat proses pengembangan pelaku melawan dan harus diambil tindakan tegas terukur, yakni ditembak.
“Para pelaku residivis yang sudah malang melintang di dunia ini. Sehingga dilakukan tindakan tegas (ditembak). Barang bukti yang disita sepeda motor, jadi saat datang mereka beli motor dulu di daerah Kuansing dan jalan ke Bangkinang,” katanya.
Sementara itu uang tunai Rp 80 juta milik korban disebut telah habis dibagi-bagi para pelaku. Bahkan tak ada sepeserpun uang yang tersisa.
Ismail yang ditemui di Mapolda Riau mengaku hanya butuh waktu 3 haru untuk beraksi. Mereka memantau secara acak nasabah yang keluar dari bank membawa uang tunai.
“Di sini 3 hari, mantau-mantau baru main (beraksi). Sebelum ke BRI ada mantau di bank BNI, tapi idak jadi,” kata Ismail yang meringis kesakitan ditembak.
Sumber : detik.com