

Toba, buktipers.com – Kawasan Danau Toba telah ditetapkan Pemerintah menjadi destinasi pariwisata Internasional, akan tetapi, masyarakat Desa Meranti Barat, Desa Meranti Utara dan Desa Meranti Tengah, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara hingga saat ini belum merasakan ‘kemerdekaan’, lantaran belum menikmati fasilitas penerangan.
Ketiga desa tersebut merupakan Desa Meranti Barat yang meliputi tiga ( 3 ) dusun yakni Dusun 1 Huta Lapo Onan, Dusun 2 Huta Dolok dan Dusun 3 Huta Toruan.
Kemudian Desa Meranti Utara juga memiliki 2 Dusun yakni, Dusun Parduaan dan Dusun Suanan, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba.
Sementara Desa Meranti Tengah juga terdapat 3 Dusun yakni, Dusun Baturangin, Huta Godang dan Huta Regar, Kecamatan Pintupohan, Kabupaten Toba.
Dan sampai saat ini, masyarakat yang tinggal di 3 desa meliputi delapan dusun masih mengandalkan lampu pelita di malam hari.
Yang lebih ironisnya lagi, ketiga desa meliputi delapan dusun tersebut, berdekatan dengan perusahaan terbesar dan merupakan perusahaan milik Negara yaitu PT. Inalum Persero, ungkap Viktor Silaen, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara saat menggelar sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2019, di Kecamatan Silaen, Jumat (11/7/2021).
Viktor Silaen juga mengatakan, bahwa saat dirinya menggelar reses di Desa Meranti Barat, Kecamatan Silaen, beberapa hari yang lalu, masyarakat yang tinggal di 3 desa tersebut menyambutnya dengan luar biasa dengan diiring gondang bolon ( alat musik tradisional batak ) hingga membuat dirinya meneteskan air mata saat mendengarkan keluhan masyarakat Desa Meranti Barat.
Masyarakat dari tiga desa meliputi delapan dusun dari dua kecamatan itu, menyampaikan permohonan agar pemerintah secepatnya membangun jaringan aliran listrik ke desanya. Sebab, semenjak Indonesia merdeka, ke tiga desa dari dua kecamatan tersebut belum menikmati aliran arus listrik dan masih mengandalkan lampu teplok atau obor ( lampu pelita ) sebagai alat penerangan di malam hari.
“Mendengar apa yang telah disampaikan masyarakat tersebut, membuat hatinya miris karena ke tiga desa tersebut berada di kawasan PT. Inalum Persero yang berdiri sejak puluhan tahun silam, sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air ( PLTA ) yang produksi arus listriknya juga dialirkan ke Kuala Tanjung untuk memutar turbin mesin pengolah Aluminium di Kuala Tanjung.
Perusahaan PT Inalum Persero memproduksi arus listrik, namun perusahaan milik Negara tersebut belum mengalirkan jaringan listriknya ke 3 desa tersebut hingga membuat masyarakat dari tiga desa tersebut, belum dapat menikmati jaringan telepon disebabkan belum ada jaringan listrik, tutur Viktor.
Politisi Partai Golkar itu berharap dan meminta agar Pemerintah segera melakukan pemasangan jaringan listrik ke Desa Meranti Utara dan Desa Meranti Tengah, sehingga masyarakat yang tinggal disituh merasakan sesungguhnya kemerdekaan.
Kepala Desa Meranti Barat mengatakan, bahwa masyarakat dari 3 desa di 2 Kecamatan Kabupaten Toba, semenjak Indonesia merdeka belum dialiri arus listrik.
Muda-mudahan kehadiran Politisi Partai Golkar yang juga anggota DPRD Sumatera Utara ke desa kami, beberapa hari yang lalu, membawa angin segar untuk perubahan masyarakat di desa kami ini, ujar Robinson, Kepala Desa Meranti Barat.
Robinson juga menuturkan, bahwa kehadiran politisi Partai Golkar yang juga anggota DPRD Sumatera Utara ini, merupakan suata kebanggaan bagi masyarakat, karna baru kali ini seorang Anggota DPRD datang untuk menggelar reses ke desa mereka.
Anggota DPRD tingkat kabupaten saja berpikir dua kali untuk datang ke desa kami ini, karena jauh di pedalaman, ditambah lagi sulitnya jalan menuju desa kami, ujar Robinson melalui sambungan selulernya, Minggu (11/7/2021).
(red)