Para Pembunuh Rianto Simbolon Ternyata Masih Keluarga Dekat, Dua Tersangka Bapak dan Anak

0
52
Empat pelaku pembunuh Rianto Simbolon ditahan di Mako Polres Samosir. Keempat tersangka yakni BS (27), TS (30), PS (41), JS (60) yang merupakan warga Desa Sijambut Kecamatan Ronggur Ni Huta. TRIBUN MEDAN/HO/Humas Polres Samosir
Dijual Rumah

Samosir, buktipers.com  – Peristiwa pembunuhan Rianto Simbolon (41), warga Dusun II Desa Sijambur, Kecamatan Ronggur Ni Huta, Kabupaten Samosir, ternyata dilakukan oleh keluarga dekat.

Kepala Desa Sijambur, Judiman Naibaho, kepada Tribun-Medan di Samosir, Senin (10/8/2020) mengatakan, antara kakek pelaku dan korban masih ada pertalian darah kakak beradik.

“Antara pelaku dan korban masih ada hubungan keluarga dekat, kakeknya masih kakak beradik,” ujar Judiman Naibaho.

Selain itu, beberapa pelaku juga memiliki hubungan keluarga yang sangat dekat, dan masih satu desa. Bahkan, dua di antara tersangka yang telah diamankan merupakan ayah dan anak.

Hubungan anak dan ayah kandung yakni tersangka JS (60) dan TS (30).

Sedangkan BS (27) merupakan anak dari kakak kandung JS (60).

“BS (27) merupakan anaknya abang si JS (60) Jadi si BS “Bapa Udanya” atau Pak Ciknya si BS. Kalau si TS anak kandungnya si BS. Sementara tersangka lainnya PS (40) aku belum tahu bagaimana hubungan keluarga mereka,” ujar Judiman.

Sejauh ini, Judiman mengaku belum mengetahui pemicu persoalan antara korban dan pelaku.

Judiman berkata, selama ini pun belum pernah ada cekcok yang memanas antara korban dan pelaku.

“Secara pribadi, baru kali ini saya tahu kalau mereka punya persoalan,” tuturnya.

Diketahui, Rianto tewas secara mengenaskan. Ia menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh enam pelaku.

Jasad Rianto ditemukan warga Desa Pardomuan I tepatnya di simpang antara Gereja Advent dan Kafe Buni-Buni, pada Minggu pagi 9 Agustus 2020.

Korban tergeletak berlumuran darah di pinggir jalan menuju Ronggur Ni Huta, Kecamatan Pangururan, Minggu pukul 03.00.

Selanjutnya warga melapor ke Polres Samosir.

Sejauh ini polisi sudah mengamankan empat orang terkait dugaan pembunuhan Rianto Simbolon.

Kasat Reskrim Polres Samosir AKP Suhartono mengatakan, keempat pelaku yang diamankan masing-masing BS (27), TS (30), PS (41), JS (60) yang merupakan warga Desa Sijambut Kecamatan Ronggur Ni Huta.

Dua tersangka sebelumnya ditangkap pada Minggu 9 Agustus sore hari dari Desa Tanjung Bunga Kecamatan Pangururan.

Kemudian polisi kembali menangkap 2 tersangka lainnya dari Kecamatan Ronggur Ni Huta.

“Masih ada 2 pelaku lagi yang kami buru,” ujar Suhartono.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), korban Rianto Simbolon dinyatakan tewas dibunuh.

“Apalagi, di sekitar lokasi penemuan jenazah ditemukan sebuah gagang pisau warna hitam, sebuah mata pisau, sarung pisau warna coklat dan pecahan bodi sepeda motor. Juga ditemukan Yamaha Jupiter Z tanpa pelat nomor dan Honda Supra X-125 warna merah BK 6593 US,” ujarnya.

Menurut Suhartono, pembunuhan tersebut dilakukan dengan berencana. Sehingga, para tersangka diancam pasal 340 subs pasl 338 dari KUHPidana.

Namun, hingga saat ini polisi masih mendalami motif pembunuhan berencana itu. Keempat tersangka masih didalami pemeriksaan.

Rawat 7 Anak

Di balik peristiwa berdarah terbunuhnya Rianto Simbolon, ternyata korban merupakan orangtua tunggal selama 1,5 tahun terakhir.

Camat Ronggur Ni Huta, Sitor Silalahi, dihubungi Tribun Medan, Senin (10/8/2020), mengatakan, istri Rianto sudah meninggal dunia.

Setelah sang istri tutup usia, Rianto lah yang sendirian merawat serta membesarkan anak-anaknya.

“Kisah mereka ngeri juga sebenarnya. Istrinya sudah meninggal dan dia seorang diri membesarkan anak-anaknya,” ujar Sitor Silalahi.

Lebih lanjut, menurut Sitor Silalahi, korban selama ini tidak ada terlibat masalah apa-apa.

Ia pun heran tiba-tiba mendapat kabar Rianto Simbolon ditemukan tewas secara mengenaskan.

“Karenanya kita berharap polisi bisa mengungkap. Soalnya selama ini setahu saya, tidak ada persoalan terkait korban, baik itu masalah sengketa tanah misalnya,” ujar Sitor.

Kata Sitor lagi, Rianto hidup tanpa didampingi istrinya lagi dan sehari-hari seorang diri mencari nafkah untuk anak-anaknya.

Rianto dikaruniai 7 orang anak. Anak sulungnya baru saja menginjak pendidikan SLTP. Sedangkan adiknya yang lain masih SD.

Tiga dari 7 bersaudara anak Rianto bahkan ditipkan di Panti Asuhan di Kabupaten Samosir.

“Setelah istrinya 1,5 tahun lalu meninggal dunia, 3 anak Rianto dimasukkan ke panti asuhan karena kurang mampu ekonominya,” ujar Sitor.

 

Sumber : tribunnews.com