

Labuhanbatu, buktipers.com – Kalau meneliti dari jumlah kepala rumah tangga (KK) yang tergolong miskin, di Labuhanbatu, bila dibandingkan dengan jumlah kuota bantuan sosial yang akan diberikan, mungkin sudah berlebih.
Demikian disebutkan Dandim 0209/LB, Letkol Inf Santoso saat rapat koordinasi, antara Pemkab Labuhanbatu, bersama unsur Forkopimda, membahas penyaluran bansos terhadap masyarakat terdampak Covid – 19, Selasa (12/5/2020), di Ruang Data dan Karya Bupati Labuhanbatu.
“Tapi kenapa masih ada cerita, ada warga yang belum terdata? Disinilah peran dan tugas Kepala Lingkungan (Kepling) yang sangat penting, mendata warga dengan baik dan benar,”ujar Dandim.
Senada dengan Kapolres Labuhanbatu, AKBP Agus Darojat yang menyebutkan, kemungkinan besar ada warga yang double, atau dua kali mendapatkan bantuan. Itu sah – sah saja, namun harus menjadi catatan penting bagi kita sebagai penanggung jawab penyalur bantuan, katanya.
Yang menjadi pokok permasalahan, apa bila ada yang dua kali menerima bantuan, sedangkan di sebelahnya masih ada warga lain yang belum pernah mendapat sekalipun, maka ini jangan sampai terjadi, himbau AKBP Agus Darojat.
Sedangkan Bupati Labuhanbatu, H. Andi Suhaimi Dalimunthe, di rapat itu, menghimbau instansi terkait agar mensikronkan data hingga valid, antara data penerima bantuan dari jenis yang satu dengan jenis bantuan yang lain, agar tidak tumpang tindih.
“Seperti Dinas Sosial, Camat, Lurah/Desa hingga lingkungan atau dusun untuk mensikronkan data hingga valid antara data penerima bantuan dari jenis yang satu dengan jenis bantuan yang lain agar tidak tumpang tindih,”ujarnya.
Seluruh nama masyarakat yang menerima bantuan harus transparan dan bila perlu dipampangkan di kantor Camat, maupun Kelurahan masing-masing, agar masyarakat mengetahui, bahwa dirinya terdaftar dalam perolehan bantuan jenis yang mana, ujar Andi.
Dijelaskannya, peran Kepling sangat penting untuk menginformasikan kepada masyarakat, karena banyak masyarakat yang tidak mengetahui jenis bantuan apa saja yang akan diberikan Pemerintah. Shingga mereka berfikir hanya satu jenis bantuan yang ada, sehingga digelombang pertama ini, mereka yang belum mendapatkan bantuan merasa cemburu dan timbulah permasalahan, katanya.
“Saya tidak ingin cerita seperti kemarin (kedatangan emak emak ke kantor Bupati minta bantuan). Ini masa politik jangan sampai kelemahan masyarakat dimanfaatkan oleh orang-orang yang berkepentingan,”ujar Bupati.
Sampaikan ke masyarakat jenis bantuan yang akan mereka terima, jika mereka tidak menerima dari bantuan BST, mungkin dari bantuan yang lain, karena di Labuhanbatu ini ada banyak jenis bantuan, mulai dari bantuan sosial kabupaten hingga bantuan sosial Covid-19 dan BST (Bantuan Sosial Tunai), ujarnya lagi.
Berdasarkan data di Labuhanbatu ada yang namanya bantuan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) sebanyak 34,922 KK, PKH 13,262 KK, BPNT 21,913 KK, BST APBN Pusat sebanyak 20,185 KK, bantuan dari Provinsi 34,922 KK, dan bantuan dari APBD 20.000 KK. Sedangkan penyalur BST Pusat dari PT Pos 19,123 KK, BRI 623 KK dan BNI 49 KK, ini akan kita berikan seluruhnya untuk masyarakat, papar Andi
(Syafii Harahap)