Perajin Tempe di Sergai Keluhkan Harga Kedelai Mahal

0
14
Perajin Tempe di Sergai keluhkan harga kedelai yang mahal.
Dijual Rumah

Sergai, buktipers.com – Para perajin tempe yang berada di Dusun IV, Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, mengeluh. Pasalnya, harga kedelai hingga sekarang kian tinggi.

Informasi yang diperoleh wartawan, harga kedelai saat ini sudah mencapai Rp 12 ribu per kilogramnya.

“Bahan bakunya mengalami peningkatan, yang awalnya Rp 7 ribu per kilo sekarang ini sudah mencapai Rp 12 ribu per kilo,” ujar perajin tempe, Ramlan, Kamis (24/2/2022).

Lanjut Ramlan, dampak dari tingginya harga bahan baku ini, para perajin tempe saat ini hanya bisa mengurangi bentuk ukurannya saja.

“Ukurannya kita kurangi tidak seperti ukuran yang biasanya. Dampaknya paling ke konsumen karena perubahan bentuk aja. Sedangkan soal harga jual tetap sama,” ujar Ramlan.

Sedangkan  ketersedian bahan baku kedelai saat ini masih gampang didapatkan.

“Saat ini kedelai masih gampang kami dapatkan, cuma ya itu tadi harganya yang terlalu tinggi,” ujar Ramlan.

Tambah Ramlan, saat ini dirinya selaku perajin tempe memproduksi sebanyak 25 kilogram per harinya.

“Kalau untuk pengeceran kami masukkan  ke kedai-kedai,” ujar Ramlan.

Hal senada juga dikatakan oleh Suriadi, salah seorang perajin tempe.

Ia mengatakan, harga kedelai kian mahal, sebelum pandemi Covid-19, harga Rp 7 ribu, tapi sekarang sudah hampir Rp 12 ribu per kilo.

“Imbasnya ke kami para pembuat tempe, ukuran per bijinya kami kurangi atau di perkecil. Karena kalau sama bentuk ukurannya dengan yang sebelumnya, ya kami pembuat tempe tidak ada untungnya,” ujar Suriadi.

Sementara itu, menurut Suriadi, bahan baku kedelai memang agak tersendat dikit, tapi tetap ada.

“Agak tersendat memang, nanti itu dari agen nanti paling 3-4 hari baru ada. Cara menyikapinya kalau kedelai sudah tersendat dari agen, dan stok sudah habis, terpaksa kami keliling mencari sendiri,” ujar Suriadi.

Harga tempenya yang dijual oleh para perajin tempe bervariasi, sesuai dengan ukurannya per batangnya, dari harga Rp 1000 hingga Rp 4000.

“Kalau saya perhari memproduksi tempe sebanyak 50 kilogram. Mulai pukul 14.00 WIB, selesai sekitar pukul 17.00 WIB,” ujar Suriadi.

“Harapan kami perajin tempe ini, semoga harga kedelai kembali seperti semula,” tutupnya.

 

(ML.hrp)