

Sorong, buktipers.com – Banjir dan tanah longsor yang melanda Kota Sorong, Papua Barat, pada Kamis (16/7/2020) lalu tidak hanya menewaskan lima orang warga. Tercatat ada 754 rumah rusak akibat bencana tersebut.
Kepala BPBD Kota Sorong, Herlin Sasabone mengatakan, data tersebut akan kembali diverifikasi pada tingkat kelurahan. Tujuannya untuk penyaluran bantuan terhadap mereka yang mengalami kerusakan berat, sedang dan ringan.
“Jadi bantuan untuk warga bisa tepat sasaran,” kata Herlin di Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (24/7/2020).
Menurut dia, total kerugian akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi pekan lalu, masih dalam kalkulasi pemerintah daerah (pemda). Namun Wali Kota Sorong sudah menetapkan status tanggap darurat.
“Tanggap darurat bencana alam banjir dan longsor ini hingga 31 Juli,” ujar dia.
Selain itu Pemerintah Kota Sorong sudah mengirimkan proposal penanggulangan banjir dan tanah longsor ini ke BNPB. Dengan begitu, warga yang terdampak musibah tersebut juga mendapat bantuan dari pusat.
Sebelumnya banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Sorong pada Kamis pekan lalu. Dalam musibah tersebut, lima orang tewas dan ribuan warga di daerah tersebut terdampak.
Sumber : iNews.id