
Buktipers.com – Aceh Tamiang (Aceh)
Hujan deras mengguyur beberapa hari ini diwilayah Kabupaten Aceh Tamiang telah menyebabkan air Sungai Tamiang meluap dan sejumlah warga Desa Gelung Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh, panik pasal nya air Sungai sudah mulai mengalir kepermukiman mereka dari lokasi tanggul penahan banjir yang ditambal menggunakan karung berisi tanah beberapa waktu lalu.
salah seorang warga yang berdomisili di sekitar bantaran sungai menyebutkan kepada Buktipers.com minggu sekira Pukul 17.30 Wib (16/9/2018) saat berada dilokasi air sudah sampai dipermukaan batas tanggul dan sperti yang kita lihat airpun sudah mulai mengalir masuk kepermukiman dari dilokasi tanggul yang ditambal.
Ia menambahkan malam dinihari kami beberapa warga lainnya akan berjaga-jaga karna bila mana terjadi hujan deras sudah pasti kami warga Desa Gelung 168 KK terendam air sperti yang terjadi tgl (5/1/2018) lalu. padahal pihak Dinas terkait setempat sudah berulang kali melakukan meninjauan namun perbaikan terhadap tanggul ini belum kenjung juga diperbaiki”,ungkap.
kepala desa saat hendak dikomfirmasi ditempat kediamannya sekira pukul 17.40 Wib terkait air sungai sudah mulai mengalir kepermukiman warga tidak berada ditempat kata warga sedang berada diluar.
terpisah warga Seruway berinisial A menilai dan menuturkan terkait tanggul yang terdapat kerusakan sepanjang 8 meter tersebut bila mana pemilik tanah dilokasi tanggul tidak mengijinkan diperbaiki oleh Dinas setempat seharusnya Kepala Desa mencoba mengusulkan diperencanaan pembangunan Desa untuk pembuatan talud dilokasi tanggul yang rusak karna kondisi tersebut sangat mendesak dikarnakan menyangkut hajat hidup orang banyak atau keselamatan warga yang tidak hanya warga yang bermukiman disepanjang bantaran sungai.
Ia menambakan ironisnya kata dia pembangunan talud dibangun tetapi dibangun dilokasi tanggul yang tidak terdapat kerusakan sementara Tanggul yang benar-benar rusak ditambal menggunakan karung berisi tanah.padahal biaya pembuatan talud tersebut menghabiskan ratusan juta rupiah anggaran Dana Desa T.A 2017 sehingga terkesan pembangunan Desa yang dibangun dinilai tidak tepat sasaran”, ujarnya (Afrizal)