

Indramayu, buktipers.com – Seorang terduga teroris berinisial RF (24), ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri bersama jajaran Polres Indramayu di sebuah toko di Jalan Ahmad Yani, Kota Indramayu, Jawa Barat (Jabar), Minggu (13/10/2019). RF diduga satu jaringan dengan pelaku aksi penusukan Menko Polhukam Wiranto.
Densus 88 dan petugas Polres Indramayu juga melakukan penggeledahan di rumah RF pada Minggu malam, yang dijaga ketat polisi bersenjata lengkap. Dari penggeledahan, ditemukan senjata tajam berupa pisau, senjata mainan, gotri, jaket ISIS, pakaian, dan bubuk kimia, serta sejumlah CD.
Wakapolres Indramayu Kompol Fajar Widya Dharma mengatakan, penangkapan RF merupakan pengembangan dari penangkapan salah satu anggota jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Bekasi. Para terduga teroris ini diduga berkaitan dengan insiden penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto di Kabupaten Pandeglang, Banten.
“Ini masih ada kaitannya dengan penangkapan terduga teroris yang di Bekasi yaitu AZ. Yang bersangkutan memang tergabung dengan grup WhatsApp yang sama dengan AZ dan pelaku penusukan Menko Polhukuman Pak Wiranto di Pandeglang Banten,” kata Fajar.
Fajar mengatakan, sejumlah barang bukti hasil penggeledahan di rumah terduga teroris ini langsung dibawa ke Mabes Polri untuk dilakukan penyidikan. “Ada jaket ISIS, senjata tajam, dan seperti pemecah es batu yang selanjutnya kami serahkan kepada Densus 88,” ujarnya.
Sementara menurut kakak tersangka M menjelaskan, tersangka belkangan beraktivitas sebagai pedagang minuman di sebuah pasar malam di sekitar Kecamatan Sindang. Selama ini, tersangka dikenal sosok yang pendiam dan tertutup. Dia juga tidak mengetahui aktivitas RF yang diduga terkait dengan jaringan teroris.
“Dia jualan es teh di pasar malam, jualan sejak ada pasar malam. Kalau masalah begini begitu, saya tidak tahu. Soalnya dia orangnya memang tertutup,” kata M.
Aktivitas penggeledahan pada malam hari itu menjadi tontonan masyarakat yang berada di sekitar lokasi kejadian. Hingga kini, petugas juga masih melakukan penyidikan dengan meminta keterangan pihak keluarga dan tentang keterlibatan tersangka dalam jaringan teroris.
Sumber : iNews.id