
Jakarta, buktipers.com – Kurs rupiah di pasar spot pada perdagangan, Jumat (2/8/2019) pagi makin tertekan melawan dolar Amerika Serikat (AS). Tekanan greenback membuat mata uang Garuda menapaki level psikologis Rp14.200 per dolar AS.
Data Bloomberg pukul 09.42 WIB menunjukkan, rupiah terdepresiasi 94 poin atau 0,67 persen menjadi Rp14.210 per dolar AS dari posisi terakhir kemarin Rp14.116 per dolar AS. Laju pergerakan harian rupiah tercatat Rp14.179-14.210 per dolar AS dengan level pembukaan di Rp14.179 per dolar AS.
Yahoo Finance mencatat, rupiah melemah 17 poin atau 0,12 persen menjadi Rp14.110 per dolar AS dari sesi terakhir sebelumnya Rp14.093 per dolar AS. Saat dibuka, rupiah diperdagangkan di Rp14.093 per dolar AS dengan rentang pergerakan harian Rp14.093-14.110 per dolar AS.
Berdasarkan laporan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah melemah 105 poin menjadi Rp14.203 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.098 per dolar AS.
Sebagai informasi, kurs dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang pada akhir perdagangan Kamis (1/8/2019) waktu setempat karena para pelaku pasar mencermati serangkaian data ekonomi yang suram.
Mengutip Xinhua, Jumat (2/8/2019), sektor manufaktur AS kehilangan momentum lebih lanjut pada bulan Juli, Institute for Supply Management (ISM) melaporkan pada Kamis.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,14 persen menjadi 98,3910 pada akhir perdagangan Kamis.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1081 dolar AS dari 1,1085 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2146 dolar AS dari 1,2162 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,6804 dolar AS dari 0,6839 dolar AS.
Dolar AS dibeli 107,35 yen Jepang, lebih rendah dari 108,77 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9901 franc Swiss dari 0,9934 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3234 dolar Kanada dari 1,3197 dolar Kanada.
Sumber : iNews.id